Jumat, 17 Juni 2011
Macam-Macam Saklar Elektronik
Berawal dari tugas yang Ibu Guru berikan kepada satu kelas tentang saklar elektronik, dan setelah meng-uprek - uprek google saya dapatkan juga macam-macam saklar elektronik, walupun tidak banyak sih. Tetapi cukuplah untuk sekedar men-sharing tentang saklar elektronik. yah, tanpa memperpanjang muqoddimah langsung saja ke acara intinya....
Transistor
Transistor dapat difungsikan “sebagai saklar” dengan mengatur arus basis Ib sehingga transistor dalam keadaan jenuh (saturasi) atau daerah mati (cut-off). Dengan mengatur Ib>Ic/β kondisi transistor akan menjadi jenuh seakan kolektor dan emitor short circuit. Arus mengalir dari kolektor ke emitor tanpa hambatan dan Vce≈0. Besar arus yang mengalir dari kolektor ke emitor sama dengan Vcc/Rc. Keadaan seperti ini menyerupai saklar dalam kondisi tertutup (on). Dengan mengatur Ib = 0 atau tidak memberi tegangan pada bias basis atau basis diberi tegangan mundur terhadap emitor maka transistor akan dalam kondisi mati (cut-off), sehingga tak ada arus mengalir dari kolektor ke emitor (Ic≈0) dan Vce ≈ Vcc. Keadaan ini menyerupai saklar pada kondisi terbuka.
Transistor dalam kondisi jenuh ekivalen dengan saklar tertutup
Transistor dalam kondisi mati ekivalen dengan saklar terbuka
Berikut merupakan perhitungan secara teori untuk menentukan kondisi transistor sebagai saklar.
Kondisi Jenuh atau Saturasi
Vce = Vcc – Ic . Rc
Karena kondisi jenuh Vce = 0V (keadaan ideal)
Maka Ic = Vcc / Rc
Menentukan tahanan basis Rb untuk memperoleh arus basis pada keadaan jenuh adalah:
Rb=(Vi – Vbe) / Ib jenuh
Sehingga besar arus basis Ib jenuh adalah
Ib jenuh > Ic / β
Kondisi Mati atau Cutt Off
Vce = Vcc – Ic . Rc
Karena kondisi mati Ic = 0 (kondisi Ideal) maka:
Vce = Vcc – 0 . R c
Vce = Vcc
Besar arus basis Ib adalah
Ib = Ic / β
Ib = 0/β = 0
SCR (Silicon Controlled Rectifier)
Untuk membuat thyristor menjadi ON adalah dengan memberi arus trigger lapisan P yang dekat dengan katoda. Yaitu dengan membuat kaki gate pada thyristor PNPN seperti pada gambar dibawah ini. Karena letaknya yang dekat dengan katoda, bisa juga pin gate ini disebut pin gate katoda (cathode gate). Beginilah SCR dibuat dan simbol SCR digambarkan seperti gambar dibawah ini. SCR dalam banyak literatur disebut Thyristor saja.
Melalui kaki (pin) gate tersebut memungkinkan komponen ini di trigger menjadi ON, yaitu dengan memberi arus gate. Ternyata dengan memberi arus gate Ig yang semakin besar dapat menurunkan tegangan breakover (Vbo) sebuah SCR. Dimana tegangan ini adalah tegangan minimum yang diperlukan SCR untuk menjadi ON. Sampai pada suatu besar arus gate tertentu, ternyata akan sangat mudah membuat SCR menjadi ON. Bahkan dengan tegangan forward yang kecil sekalipun. Misalnya 1 volt saja atau lebih kecil lagi. Kurva tegangan dan arus dari sebuah SCR adalah seperti yang ada pada gambar yang berikut ini.
Pada gambar tertera tegangan breakover Vbo, yang jika tegangan forward SCR mencapai titik ini, maka SCR akan ON. Lebih penting lagi adalah arus Ig yang dapat menyebabkan tegangan Vbo turun menjadi lebih kecil. Pada gambar ditunjukkan beberapa arus Ig dan korelasinya terhadap tegangan breakover. Pada datasheet SCR, arus trigger gate ini sering ditulis dengan notasi IGT (gate trigger current). Pada gambar ada ditunjukkan juga arus Ih yaitu arus holding yang mempertahankan SCR tetap ON. Jadi agar SCR tetap ON maka arus forward dari anoda menuju katoda harus berada di atas parameter ini.
Sejauh ini yang dikemukakan adalah bagaimana membuat SCR menjadi ON. Pada kenyataannya, sekali SCR mencapai keadaan ON maka selamanya akan ON, walaupun tegangan gate dilepas atau di short ke katoda. Satu-satunya cara untuk membuat SCR menjadi OFF adalah dengan membuat arus anoda-katoda turun dibawah arus Ih (holding current). Pada gambar-5 kurva I-V SCR, jika arus forward berada dibawah titik Ih, maka SCR kembali pada keadaan OFF. Berapa besar arus holding ini, umumnya ada di dalam datasheet SCR.
Cara membuat SCR menjadi OFF tersebut adalah sama saja dengan menurunkan tegangan anoda-katoda ke titik nol. Karena inilah SCR atau thyristor pada umumnya tidak cocok digunakan untuk aplikasi DC. Komponen ini lebih banyak digunakan untuk aplikasi-aplikasi tegangan AC, dimana SCR bisa OFF pada saat gelombang tegangan AC berada di titik nol.
Ada satu parameter penting lain dari SCR, yaitu VGT. Parameter ini adalah tegangan trigger pada gate yang menyebabkab SCR ON. Kalau dilihat dari model thyristor pada gambar yang diatas, tegangan ini adalah tegangan Vbe pada transistor Q2. VGT seperti halnya Vbe, besarnya kira-kira 0.7 volt. Seperti contoh rangkaian berikut ini sebuah SCR diketahui memiliki IGT = 10 mA dan VGT = 0.7 volt. Maka dapat dihitung tegangan Vin yang diperlukan agar SCR ini ON adalah sebesar :
Vin = Vr + VGT
Vin = IGT(R) + VGT = 4.9 volt
Relay
Relay adalah saklar elektronik yang dapat membuka atau menutup rangkaian dengan menggunakan kontrol dari rangkaian elektronik lain. Sebuah relay tersusun atas kumparan, pegas, saklar (terhubung pada pegas) dan 2 kontak elektronik (normally close dan normally open)
1. Normally close (NC) : saklar terhubung dengan kontak ini saat relay tidak aktif atau dapat dikatakan saklar dalam kondisi terbuka.
2. Normally open (NO) : saklar terhubung dengan kontak ini saat relay aktif atau dapat dikatakan saklar dalam kondisi tertutup.
Berdasarkan pada prinsip dasar cara kerjanya, relay dapat bekerja karena adanya medan magnet yang digunakan untuk menggerakkan saklar. Saat kumparan diberikan tegangan sebesar tegangan kerja relay maka akan timbul medan magnet pada kumparan karena adanya arus yang mengalir pada lilitan kawat. Kumparan yang bersifat sebagai elektromagnet ini kemudian akan menarik saklar dari kontak NC ke kontak NO. Jika tegangan pada kumparan dimatikan maka medan magnet pada kumparan akan hilang sehingga pegas akan menarik saklar ke kontak NC.
Berikut ini adalah gambar rangkaian sederhana penggunaan relay DC 12V
Nah itulah beberapa contoh saklar elektronik, walaupun cuma beberapa buah saja.
Transistor
Transistor dapat difungsikan “sebagai saklar” dengan mengatur arus basis Ib sehingga transistor dalam keadaan jenuh (saturasi) atau daerah mati (cut-off). Dengan mengatur Ib>Ic/β kondisi transistor akan menjadi jenuh seakan kolektor dan emitor short circuit. Arus mengalir dari kolektor ke emitor tanpa hambatan dan Vce≈0. Besar arus yang mengalir dari kolektor ke emitor sama dengan Vcc/Rc. Keadaan seperti ini menyerupai saklar dalam kondisi tertutup (on). Dengan mengatur Ib = 0 atau tidak memberi tegangan pada bias basis atau basis diberi tegangan mundur terhadap emitor maka transistor akan dalam kondisi mati (cut-off), sehingga tak ada arus mengalir dari kolektor ke emitor (Ic≈0) dan Vce ≈ Vcc. Keadaan ini menyerupai saklar pada kondisi terbuka.
Transistor dalam kondisi jenuh ekivalen dengan saklar tertutup
Transistor dalam kondisi mati ekivalen dengan saklar terbuka
Berikut merupakan perhitungan secara teori untuk menentukan kondisi transistor sebagai saklar.
Kondisi Jenuh atau Saturasi
Vce = Vcc – Ic . Rc
Karena kondisi jenuh Vce = 0V (keadaan ideal)
Maka Ic = Vcc / Rc
Menentukan tahanan basis Rb untuk memperoleh arus basis pada keadaan jenuh adalah:
Rb=(Vi – Vbe) / Ib jenuh
Sehingga besar arus basis Ib jenuh adalah
Ib jenuh > Ic / β
Kondisi Mati atau Cutt Off
Vce = Vcc – Ic . Rc
Karena kondisi mati Ic = 0 (kondisi Ideal) maka:
Vce = Vcc – 0 . R c
Vce = Vcc
Besar arus basis Ib adalah
Ib = Ic / β
Ib = 0/β = 0
SCR (Silicon Controlled Rectifier)
Untuk membuat thyristor menjadi ON adalah dengan memberi arus trigger lapisan P yang dekat dengan katoda. Yaitu dengan membuat kaki gate pada thyristor PNPN seperti pada gambar dibawah ini. Karena letaknya yang dekat dengan katoda, bisa juga pin gate ini disebut pin gate katoda (cathode gate). Beginilah SCR dibuat dan simbol SCR digambarkan seperti gambar dibawah ini. SCR dalam banyak literatur disebut Thyristor saja.
Melalui kaki (pin) gate tersebut memungkinkan komponen ini di trigger menjadi ON, yaitu dengan memberi arus gate. Ternyata dengan memberi arus gate Ig yang semakin besar dapat menurunkan tegangan breakover (Vbo) sebuah SCR. Dimana tegangan ini adalah tegangan minimum yang diperlukan SCR untuk menjadi ON. Sampai pada suatu besar arus gate tertentu, ternyata akan sangat mudah membuat SCR menjadi ON. Bahkan dengan tegangan forward yang kecil sekalipun. Misalnya 1 volt saja atau lebih kecil lagi. Kurva tegangan dan arus dari sebuah SCR adalah seperti yang ada pada gambar yang berikut ini.
Pada gambar tertera tegangan breakover Vbo, yang jika tegangan forward SCR mencapai titik ini, maka SCR akan ON. Lebih penting lagi adalah arus Ig yang dapat menyebabkan tegangan Vbo turun menjadi lebih kecil. Pada gambar ditunjukkan beberapa arus Ig dan korelasinya terhadap tegangan breakover. Pada datasheet SCR, arus trigger gate ini sering ditulis dengan notasi IGT (gate trigger current). Pada gambar ada ditunjukkan juga arus Ih yaitu arus holding yang mempertahankan SCR tetap ON. Jadi agar SCR tetap ON maka arus forward dari anoda menuju katoda harus berada di atas parameter ini.
Sejauh ini yang dikemukakan adalah bagaimana membuat SCR menjadi ON. Pada kenyataannya, sekali SCR mencapai keadaan ON maka selamanya akan ON, walaupun tegangan gate dilepas atau di short ke katoda. Satu-satunya cara untuk membuat SCR menjadi OFF adalah dengan membuat arus anoda-katoda turun dibawah arus Ih (holding current). Pada gambar-5 kurva I-V SCR, jika arus forward berada dibawah titik Ih, maka SCR kembali pada keadaan OFF. Berapa besar arus holding ini, umumnya ada di dalam datasheet SCR.
Cara membuat SCR menjadi OFF tersebut adalah sama saja dengan menurunkan tegangan anoda-katoda ke titik nol. Karena inilah SCR atau thyristor pada umumnya tidak cocok digunakan untuk aplikasi DC. Komponen ini lebih banyak digunakan untuk aplikasi-aplikasi tegangan AC, dimana SCR bisa OFF pada saat gelombang tegangan AC berada di titik nol.
Ada satu parameter penting lain dari SCR, yaitu VGT. Parameter ini adalah tegangan trigger pada gate yang menyebabkab SCR ON. Kalau dilihat dari model thyristor pada gambar yang diatas, tegangan ini adalah tegangan Vbe pada transistor Q2. VGT seperti halnya Vbe, besarnya kira-kira 0.7 volt. Seperti contoh rangkaian berikut ini sebuah SCR diketahui memiliki IGT = 10 mA dan VGT = 0.7 volt. Maka dapat dihitung tegangan Vin yang diperlukan agar SCR ini ON adalah sebesar :
Vin = Vr + VGT
Vin = IGT(R) + VGT = 4.9 volt
Relay
Relay adalah saklar elektronik yang dapat membuka atau menutup rangkaian dengan menggunakan kontrol dari rangkaian elektronik lain. Sebuah relay tersusun atas kumparan, pegas, saklar (terhubung pada pegas) dan 2 kontak elektronik (normally close dan normally open)
1. Normally close (NC) : saklar terhubung dengan kontak ini saat relay tidak aktif atau dapat dikatakan saklar dalam kondisi terbuka.
2. Normally open (NO) : saklar terhubung dengan kontak ini saat relay aktif atau dapat dikatakan saklar dalam kondisi tertutup.
Berdasarkan pada prinsip dasar cara kerjanya, relay dapat bekerja karena adanya medan magnet yang digunakan untuk menggerakkan saklar. Saat kumparan diberikan tegangan sebesar tegangan kerja relay maka akan timbul medan magnet pada kumparan karena adanya arus yang mengalir pada lilitan kawat. Kumparan yang bersifat sebagai elektromagnet ini kemudian akan menarik saklar dari kontak NC ke kontak NO. Jika tegangan pada kumparan dimatikan maka medan magnet pada kumparan akan hilang sehingga pegas akan menarik saklar ke kontak NC.
Berikut ini adalah gambar rangkaian sederhana penggunaan relay DC 12V
Nah itulah beberapa contoh saklar elektronik, walaupun cuma beberapa buah saja.
Posted in: Elektronika,Ilmu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Like
Comment
Your Comment
Followers
Popular Posts
-
Berawal dari tugas yang Ibu Guru berikan kepada satu kelas tentang saklar elektronik, dan setelah meng-uprek - uprek google saya dapatka...
-
T.K.J TEKNIK.KOMPUTER.JARINGAN. jenis RAM itu apa aja? RAM (Random-Acces Memory) adalah jenis memori internal yang kemampuannya se...
-
Pengertian POST Ketika menghidupkan komputer, pasti dilayar ada tulisan yang menunjukkan pengecekkan memori RAM, processor, dan VGA. Kemu...
-
A : ACER, ADVANCE, ALR, AOC, AST B : BRG C : COMPAQ,CASPER, CINEX, COMPAL, COMFORT, CTX D : DELL, DAEWOO, DATAMINI, DELTRON, DIGITAL, DIGITE...
-
Sesuai dengan judul artikelnya, penulis akan mempersembahkan beberapa merek-merek laptop dengan kualitas tahan lama yang tidak diragukan...
-
keyboard adalah salah satu hardware yang berfungsi sebagai input device (perangkat input)yang digunakan untuk memasukan karakter berupa...
-
T.K.J TEKNIK.KOMPUTER.JARINGAN. Monitor atau sering kita sebut Layar tampilan Komputer. Istilah monitor biasanya digambarkan pada sebuah ...
-
T.K.J TEKNIK.KOMPUTER.JARINGAN. Jenis Jenis Bios Dalam posting sebelumnya sudah dibahas masalah tentang bios tetapi belum begitu lengk...
-
T.K.J TEKNIK.KOMPUTER.JARINGAN. Memory Komputer Label: Umum I. PENGERTIAN Memori merupakan bagian dari komputer yang berfung...
-
Kalau menurut saya perbedaanya adalah : Beda disk cleaner dengan cd cleaner hanya terletak pada bentuknya yaitu pada cd cleaner menggunak...
About Me
Download this template for free
Teknik.Komputer Dan Jaringan.
Temui Kami Difacebook
SP indonesia
Like Ransel-Kids
Daftar
Daftar isi..,
Poll
Diberdayakan oleh Blogger.
Blog Archive
-
▼
2011
(66)
-
▼
Juni
(66)
- Macam-Macam Saklar Elektronik
- 9 Merk Laptop Terbaik Dalam Hal Tahan Lama (Awet)
- PENGERTIAN DAN JENIS MONITOR
- Tips Praktis Merawat Printer
- Pemanfaatan Transistor Sebagai Saklar
- Sejarah Perkembangan Prosesor Intel
- Hukum Ohm Dan Rangkaian Seri – Paralel
- Tips Merawat Komputer
- MENGENAL JARINGAN KOMPUTER
- Pengertian Power Supply Unit
- Pengertian internet dan intranet
- Peranan dan Manfaat Internet
- Dasar-Dasar Jaringan Komputer
- Mengenal Jenis-Jenis Komputer
- TRANSISTOR
- macam-macam jenis RAM
- Pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja
- pengertian/jenis dan penggunaan MEMORI komputer
- MEMORY internal: RAM DAN ROM
- Bios
- post
- Merek-Merek Monitor
- contoh kerusakan Monitor CRT
- Pengenalan Jaringan Local Komputer (LAN) local Are...
- Pengertian Hardware (perangkat keras) Komputer
- Pengertian Software (perangkat lunak) Komputer
- Pengertian Sistem Operasi Komputer (operating system)
- langkah-langkah instalasi scanner di suse linux10.2
- Perintah-perintah dasar konsol Linux
- Komponen Dasar Elektronika – Induktor
- Komponen Dasar Elektronika – Dioda
- Komponen Dasar Elektronika – Transistor
- komponen – komponen penting yang harus ada di CPU
- Pengertian dan Pengenalan Jenis-Jenis PrinteR
- Perbedaan antara Disk Cleaner dengan CD Cleaner
- CARA MENGINSTAL SCANNER
- Langkah-langkah menginstall driver printer
- Salah Satu Tips Memperbaiki MBR Harddisk Yang Rusak
- Cara Memperbaiki Hardisk yang Rusak
- Cara backup dan restore driver Komputer
- Uninstall Program Pada Windows Safe Mode (Setting ...
- ARTI HURUF PADA PENGKODEAN TRANSISTOR
- Hiren's BootCD From USB Flash Drive (USB Pen Drive)
- TRANSISTOR BIPOLAR
- Instalasi Dual Boot Linux Windows untuk Pemula
- Kerusakan Printer yang Biasa Terjadi dan Cara Memp...
- CARA INSTALASI NERO 6
- Pengertian Kondisi Kerja dalam K3
- Sejarah Modem
- 50 Kerusakan Peripheral Beserta Penanganannya
- Cara install windows seven 7
- Langkah-Langkah Instalasi Windows Vista
- langkah-langkah instalasi scanner di suse linux10.2
- Cara Instalasi Windows XP
- Perbedaan antara Disk Cleaner dengan CD Cleaner
- alat dan bahan perawatan pc
- KOMPONEN KOMPUTER
- pengertian printer
- jenis-jenis keyboard
- alat dan bahan perawatan pc
- TIPS MERAWAT PROCESSOR (CPU)
- Pengertian Modem
- Mouse
- Sejarah komputer
- PENGERTIAN DAN JENIS MONITOR
- URL Gambar
-
▼
Juni
(66)
Cari Blog Ini
Buku-Tamu.. Harap di isi..
Gustiar Dwi Saputra .S
0 komentar:
Posting Komentar